Peraturan Tim Esport

Peraturan Tim Esport Administrasi liga memiliki hak sbobet untuk memutuskan di luar atau bahkan melawan buku peraturan dalam kasus-kasus khusus untuk menjamin fairplay.

Kode Etik

Setiap peserta harus berperilaku hormat terhadap perwakilan ESL, pers, pemirsa, mitra, dan pemain lain. Para peserta diminta untuk mewakili esports, ESL, dan Sponsor mereka secara terhormat.

Ini berlaku untuk perilaku dalam game dan RTP juga dalam obrolan, pengirim pesan, komentar, dan media lainnya. Kami mengharapkan para pemain untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai berikut:

  • Kasih sayang: perlakukan orang lain seperti Anda akan diperlakukan.
  • Integritas: jujur, berkomitmen, bermain adil.
  • Rasa Hormat: tunjukkan rasa hormat kepada semua manusia lain, termasuk rekan satu tim, pesaing, dan staf acara.
  • Keberanian: berani dalam persaingan dan membela apa yang benar.

Peserta tidak boleh terlibat dalam pelecehan atau ujaran kebencian dalam bentuk apa pun. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada:

  • Ujaran kebencian, perilaku ofensif, atau pelecehan verbal terkait seks, identitas dan ekspresi gender, orientasi seksual, ras, etnis, kecacatan, penampilan fisik, ukuran tubuh, usia, atau agama.
  • Menguntit atau mengintimidasi (secara fisik atau online).
  • Spamming, raiding, hijacking, atau menghasut gangguan aliran atau media sosial.
  • Memposting atau mengancam memposting informasi pengenal pribadi orang lain (“doxing”).
  • Perhatian seksual yang tidak diinginkan. Ini termasuk, komentar seksual yang tidak diinginkan, lelucon, dan rayuan seksual.
  • Mengadvokasi, atau mendorong, salah satu dari perilaku di atas.

Silakan merujuk ke Kode Keystone AnyKey untuk mempelajari lebih lanjut tentang perilaku olahraga yang baik. Lihat Kode Etik ESIC untuk aturan perilaku terperinci dan hukuman.

Peraturan Tim Esport

Pelanggaran terhadap kode etik ini akan mengakibatkan kemungkinan dikeluarkannya pemain yang melanggar dari turnamen saat ini di mana mereka berpartisipasi, dan dapat mengakibatkan hukuman tambahan setelahnya dan juga kehilangan hak mereka untuk menerima kemenangan apa pun. Dalam kasus pelanggaran berulang atau ekstrim, hukuman dapat mencakup diskualifikasi atau larangan dari acara ESL di masa mendatang.

Penghinaan dan Perilaku Ofensif

Semua penghinaan yang terjadi selama Pertandingan ESL atau pada platform ESL, dapat dihukum. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada obrolan dalam game dari game terkait, buku tamu, forum, Komentar Pertandingan atau Berita, Pesan ESL, Obrolan Pertandingan, ID game. Penghinaan yang terjadi pada utusan eksternal tidak diperhitungkan.

Hukuman tidak lagi terbatas pada Poin bonus new member Penalti dan rentetan, tetapi juga dapat berisi hal-hal berikut tergantung pada kejadiannya.

Atlet Esport Asal Indonesia di Kancah Internasional

Atlet Esport Asal Indonesia di Kancah Internasional – JASON “Forsaken” Susanto, atlet Esport asal Indonesia di ajang internasional akan dibahas pada tulisan ini. Perkembangan Esport Judi Slot Online sebagai cabang olahraga saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, terpenting di Tanah Air.

Cabang olahraga Esport semacam itu berkembang karena ditunjang oleh banyaknya peminat, juga besarnya pengaruh Esport kepada sektor ekonomi. Jason Susanto atau yang lebih diketahui dengan f0rsakeN (baca: forsaken) menjadi salah satu atlet muda asal Indonesia yang berhasil menjadi finalis dalam Valorant Championship Tournament bersama timnya, Paper Rex.

Pria muda berprestasi ini lahir pada 25 Maret 2004 dan kini berusia 18 tahun. Sedangkan tim Paper Rex adalah tim asal Singapura, tim ini mempunyai banyak penggemar dari Tanah Air.

Penggemar Paper Rex yang berasal dari Indonesia adalah penggemar Jason Susanto dan rekannya, Aaron “mindfreak” Leonhart yang juga berkebangsaan Indonesia. Prestasi yang sudah diraih Jason Susanto bersama Paper Rex antara lain Kampiun 4 VCT 2022 Reykjavic, Kampiun 1 VCT APAC Challengers, dan terkini ia menjadi Runner-Up VCT 2022 Masters Copenhagen yang menjadi turnamen terbesar di gelaran Valorant Championship Tournament.

Menurutnya tim dan atlet esport asal Indonesia dapat bersaing secara kompetitif di ajang internasional asal mempunyai keinginan dan bermotivasi dalam berlatih. rtp Dia juga menambahkan bahwa kerjasama tim, komunikasi, dan penguasaan emosional juga berpengaruh dalam mensupport kecakapan pemain supaya menjadi lebih bagus di tiap-tiap lomba.

“Valorant itu kalau bermain dengan having fun terus enggak patut serius banget di tiap-tiap round kita, jadi dapat nikmat Slot Gacor Terbaru untuk nembak musuhnya. Misalkan round ini kalah lu enggak usah naik pitam-naik pitam, lu fokus aja ke next round nya.” Ujar Jason Susanto melewati kanal YouTube VALORANT Esports Indonesia.

Jason Susanto juga menerangkan adanya perbedaan antara skena tim asal Malaysia/Singapura dengan tim asal Indonesia. Menurutnya tim asal Indonesia lebih mengandalkan strategi dibanding tim asal Malaysia/Singapura.

“Berdasarkan gua scene MY/SG masing-masing tim punya develop sendiri, kalau di Indonesia strateginya lebih rapi Judi Slot Online dibanding MY/SG yang mungkin terinspirasi dari tim Paper Rex jadi turut main kayak grasak-grusuk gitu,” sambung Jason Susanto.

Jason kini menjadi salah satu panutan atlet muda yang menonjolkan bahwa umur bukan menjadi penghalang untuk menembus ajang internasional.