Atlet Esport Asal Indonesia di Kancah Internasional – JASON “Forsaken” Susanto, atlet Esport asal Indonesia di ajang internasional akan dibahas pada tulisan ini. Perkembangan Esport Judi Slot Online sebagai cabang olahraga saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, terpenting di Tanah Air.
Cabang olahraga Esport semacam itu berkembang karena ditunjang oleh banyaknya peminat, juga besarnya pengaruh Esport kepada sektor ekonomi. Jason Susanto atau yang lebih diketahui dengan f0rsakeN (baca: forsaken) menjadi salah satu atlet muda asal Indonesia yang berhasil menjadi finalis dalam Valorant Championship Tournament bersama timnya, Paper Rex.
Pria muda berprestasi ini lahir pada 25 Maret 2004 dan kini berusia 18 tahun. Sedangkan tim Paper Rex adalah tim asal Singapura, tim ini mempunyai banyak penggemar dari Tanah Air.
Penggemar Paper Rex yang berasal dari Indonesia adalah penggemar Jason Susanto dan rekannya, Aaron “mindfreak” Leonhart yang juga berkebangsaan Indonesia. Prestasi yang sudah diraih Jason Susanto bersama Paper Rex antara lain Kampiun 4 VCT 2022 Reykjavic, Kampiun 1 VCT APAC Challengers, dan terkini ia menjadi Runner-Up VCT 2022 Masters Copenhagen yang menjadi turnamen terbesar di gelaran Valorant Championship Tournament.
Menurutnya tim dan atlet esport asal Indonesia dapat bersaing secara kompetitif di ajang internasional asal mempunyai keinginan dan bermotivasi dalam berlatih. rtp Dia juga menambahkan bahwa kerjasama tim, komunikasi, dan penguasaan emosional juga berpengaruh dalam mensupport kecakapan pemain supaya menjadi lebih bagus di tiap-tiap lomba.
“Valorant itu kalau bermain dengan having fun terus enggak patut serius banget di tiap-tiap round kita, jadi dapat nikmat Slot Gacor Terbaru untuk nembak musuhnya. Misalkan round ini kalah lu enggak usah naik pitam-naik pitam, lu fokus aja ke next round nya.” Ujar Jason Susanto melewati kanal YouTube VALORANT Esports Indonesia.
Jason Susanto juga menerangkan adanya perbedaan antara skena tim asal Malaysia/Singapura dengan tim asal Indonesia. Menurutnya tim asal Indonesia lebih mengandalkan strategi dibanding tim asal Malaysia/Singapura.
“Berdasarkan gua scene MY/SG masing-masing tim punya develop sendiri, kalau di Indonesia strateginya lebih rapi Judi Slot Online dibanding MY/SG yang mungkin terinspirasi dari tim Paper Rex jadi turut main kayak grasak-grusuk gitu,” sambung Jason Susanto.
Jason kini menjadi salah satu panutan atlet muda yang menonjolkan bahwa umur bukan menjadi penghalang untuk menembus ajang internasional.